
Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu jadi sorotan publik Diduga terindikasi "terima suap"
Nuansaindonews.com ,Labuhanbatu MPI|- Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu jadi sorotan publik. Diduga terindikasi "terima suap" dari pihak oknum PLT Kepsek di wilayah Labuhanbatu.
Hal ini terungkap, bermula dari pengakuan salah seorang PLT Kepsek SDN 05 Panai Tengah ( Munawarah ), kepada salah seorang wartawan di Labuhanbatu ketika dikonfirmasi Rabu ( 29/10/2025 ) terkait adanya dugaan tindakan Nepotisme dan Manipulasi Data.
Dalam pengakuannya, Munawarah menyebut pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu melakukan persetujuan praktek Nota Dinas, kepada dua orang guru yang baru lulus P3K di tahun 2024, untuk melakukan pindah tugas dari SDN 05 Panai Tengah ke SDN yang masing - masing mereka inginkan.
Guru P3K tersebut merupakan Rahmah S.pd warga Bilah Hilir dan Erna Yusma S.pd warga Kelurahan Labuhanbilik, Kecamatan Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
"Rahma dan Erna itu Nota Dinas pak, yang neken Nota Dinas mereka, Dinas Pendidikan pak, masa di tahun 2024," ungkap Munawarah menerangkan kesepakatan antara dirinya dengan Dinas Pendidikan untuk Nota Dinas.
Dalam pemaparannya kepada wartawan, Rahma dan Erna meski sedang bertugas diluar dari sekolahnya ( sekolah lain ), namun tetap tercatat sebagai pegawai tenaga pendidik berstatus Guru Kelas di SDN 05 Panai Tengah.
"Kedua orang itu terdaftar di Dapodik dari sekolah saya pak, cuma tugasnya saja tidak disini," terang Munawarah.
Atas persetujuan pindahnya kedua guru bersertifikasi P3K tersebut, mengakibatkan kekosongan dua ruang kelas di SDN 05 Panai Tengah.
Selain itu, Munawarah juga mengaku, Siti Rahma yang merupakan Keponakan kandungnya mulai masuk sejak di bulan Januari tahun 2024 jadi tenaga pendidik, dan ditugaskan jadi guru kelas hingga sampai saat ini bulan November 2025.
"Siti Rahma mengajar hanya mengisi kekosongan ruang kelas pak, itu bukan tenaga pendidik pak, dia hanya mengisi kekosongan ruang kelas," kilah Munawarah.
Saat ditanya, sejak kapan Siti Rahma mengajar di sekolah dan apa diperbolehkan Siti Rahma berpendidikan terakhir tingkat SMA mengajar didepan kelas, Munawarah hanya diam tidak dapat menjelaskan.
Ditanya kembali, berapa jumlah guru honorer di SDN 05 Panai Tengah yang saat ini aktif mengajar sebagai guru tenaga pendidik dan honornya dibayar dari dana BOS, dirinya mangaku ada tiga orang.
"Guru honor ada tiga orang pak, tapi dua orangnya yang saya gaji. Saya ajukan gaji ke Dana BOS itu cuma satu yang saya anggarkan pak, tapi gajinya untuk dua orang, Siti Rahma dan Elviana Sari. Abang saya (Junaidi Syahputra) itu tidak saya gaji pak, dia hanya mengabdi," terang Munawarah.
Lagi lagi di tanya kembali, berapa jumlah Dana BOS yang diterima pertahunnya dan berapa jumlah gaji honorer yang dianggarkan untuk membayar jasa guru yang dua orang tersebut, Munawarah terkesan tidak memberikan keterbukaan tentang Dana BOS di SDN 05 Panai Tengah.
"Kalau gaji honornya pak, saya anggarkan ke Dana BOS cuma satu pak, lima ratus ribu rupiah, satu orang sekitar dua ratus ribu ke tiga ratus ribu gitu lah pak keduanya," ujar Munawarah dan tidak menyebutkan berapa jumlah Dana BOS yang dicairkannya pertahun.
Dari tiga tenaga honorer, masih kata Munawarah, menerangkan dua orang yang merupakan Saudara kandungannya, sudah masuk terdaftar dalam data Dapodik di sekitar bulan Juli 2025.
"Tiga orang honorer itu pak, dua yang sudah saya masukkan dalam daftar data Dapodik ( Siti Rahma dan Junaidi Syahputra) di bulan Juli 2025 ini pak, satu lagi belum masuk pak," cetus Munawarah memaparkan keterangannya.
Disoal kembali, sudah berapa lama tugas jadi PLT Kepsek di SDN 05 Panai Tengah, Munawarah mengaku sudah sekitar dua Tahun lamanya.
"Sudah delapan kali ganti SK lah pak, terakhir ganti SK bulan ini sama pak Abdi Jaya Pohan," ujar Munawarah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu, Abdi Jaya Pohan dimintai tanggapannya terkait praktek Nota Dinas, Pembukaan Dapodik dan perpanjangan SK PLT sebanyak delapan kali pertiga bulan, yg dilakukan PLT Kepsek SDN 05 Panai Tengah ( Munawarah ), hingga berita ini di hidangkan ke meja redaksi, Abdi Jaya Pohan belum bersedia memberikan jawaban.
Namun issu yang beredar, Dinas pendidikan kabupaten Labuhanbatu diduga ada Oknum yang "terima suap" untuk memenuhi permintaan para oknum Kepala sekolah sebagai bentuk kerjasama untuk keuntungan pribadi.
Penulis : Nasruddin