Nuansa Indonews
Kamis, 17 April 2025, April 17, 2025 WIB
Last Updated 2025-04-18T04:23:29Z
BatamBerita KepriNews

𝐖𝐚𝐥𝐢 𝐊𝐨𝐭𝐚 𝐀𝐦𝐬𝐚𝐤𝐚𝐫 𝐃𝐨𝐫𝐨𝐧𝐠 𝐋𝐨𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐒𝐭𝐫𝐚𝐭𝐞𝐠𝐢𝐬 𝐎𝐩𝐭𝐢𝐦𝐚𝐥𝐢𝐬𝐚𝐬𝐢 𝐏𝐚𝐣𝐚𝐤 𝐁𝐏𝐇𝐓𝐁 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐒𝐭𝐚𝐤𝐞𝐡𝐨𝐥𝐝𝐞𝐫

.
Pemerintah Kota Batam menaruh perhatian serius terhadap optimalisasi penerimaan pajak daerah


Nuansaindonews.com , Batam | - Pemerintah Kota Batam menaruh perhatian serius terhadap optimalisasi penerimaan pajak daerah,khususnya dari sektor Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). 


Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mendorong penguatan sinergi dengan para pemangku kepentingan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Pertemuan dengan Stakeholder BPHTB Kota Batam Tahun 2025, di Kantor Wali Kota Batam, Kamis (17/4/2025).


Dalam pertemuan tersebut, Amsakar menegaskan pentingnya kerja kolaboratif dan terobosan di luar kebiasaan untuk menjawab tantangan pencapaian target pajak. Ia menyebut BPHTB sebagai sektor vital yang sejak 2023 terus menjadi kontributor utama pendapatan daerah.


“Tahun 2024, kita berhasil membukukan pendapatan dari BPHTB sebesar Rp492 miliar angka yang bukan hanya mencerminkan pencapaian, tapi juga menunjukkan potensi besar yang harus terus kita kelola dengan cermat dan inovatif,” ujar Amsakar.


Pertemuan ini menghadirkan narasumber diantaranya dari Ketua Penasehat IPPAT Kota Batam, Syaifudin dan Ketua DPD REI Khusus Batam, Robinson Tan dengan Kepala Bapenda Kota Batam, Raja Azmansyah, sebagai moderator.


Amsakar berharap para narasumber dapat memberikan sejumlah kiat penting untuk meningkatkan pendapatan daerah, khususnya dari sektor BPHTB. Ia menekankan pentingnya kesepahaman, sinergi, dan kolaborasi yang berkelanjutan antar stakeholder agar visi dan misi pembangunan daerah dapat tercapai secara optimal.


“Capaian ini bisa kita raih karena ada kesepahaman bersama. Kita perlu menyamakan persepsi dan cara pandang, serta melakukan penilaian secara objektif terhadap potensi dan tantangan yang ada,” katanya


Amsakar menekankan bahwa sektor properti merupakan salah satu penentu utama dinamika pendapatan BPHTB, sehingga informasi terbaru dari para pelaku industri menjadi kunci dalam merumuskan kebijakan yang tepat.


“Target tahun ini Rp430 miliar. Kita perlu lompatan, perlu kerja yang tidak biasa-biasa saja dan insyaallah target akan tercapai,” tutupnya.


(  Red  )